Rabu, 06 Januari 2016

Air Terjun Jurang Nganten Tanjung Pakis Aji Jepara

Air Terjun Jurang Nganten Tanjung Pakis Aji Jepara
Air Terjun Jurang Nganten
Berawala dari rasa penasaran yang sangat, akan keberadaan Air Terjun Jurang Nganten yang sering kami dengar dari orang-orang. Kami secara tidak sengaja atau lebih tetpatnya acara dadakan ini justru bisa tercapai darai pada yang direncanakan. Oke, kita langsung aja ke inti dari perjalanan kami. Pagi itu sekitar pukul 05.30 WIB teman ku yang bernama Londhu (nama sapaan) mengirim pesan singkat via BBM yang isinya minta pertanggunjawabanku, karena dari kemarin-kemari rencana ke Air Terjun Jurang Nganten belum kelar-kelar. Singkat cerita dia nagih janji, untung gak nagih hutang hehehe. Setelah berembuk via BBM kami putuskan berangkat pagi itu pula. Sambil siap-siap nunggu sarapan istri yang masih proses masak, aku ngajak teman-teman lainnya. Akhirya dapat teman 4 orang lagi dan siap untuk berangkat ke Air Terjun Jurang Nganten.

Kami terlebih dahulu kumpul di rumah temanku namanya Gayot (nama sapaan). Nah udah lengkap jadi rombongan kami berjumlah 6 orang dengan menggunakan 3 sepeda motor, kali ini aku tidak berani menggunakan sepeda karena jalannya terlalu ekstrim untuk ku. Hehehe udah gak punya stamina lagi. Jam di handphone menunjukkan pukul 08.45 WIB kami berangkat dari desa ku Wonorejo Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara menuju Air Terjun Jurang Nganten. Yang terletak di Dukuh Turung, Desa Tanjung, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara sebelah timur desa ku, hanya beda kecamatan saja. Oke kita lanjut perjalanannya, dari Wonorejo kami kearah timur sampai ketemu pertigaan pasar Lebak Kecamatan Pakis Aji terus belok kanan sekitar 100 m dari pasar ada pertigaan depan SD Lebak belok kiri. Kami mengikuti jalan itu lurus terus sampai ketemu tugu di persimpangan jalan, karena kami berenam tidak ada yang tahu lokasinya sama sekali.

Kami mengeluarkan alat tercagih kami GPS (Gunakan Pendduk Setempat) yaitu bertanya hehe, setelah bertanya kepada bapak yang rumahnya depan tugu tersebut. Kata bapak itu “ masih jauh mas, lurus aja nanti tanya-tanya lagi”  berbekal dari omongan bapak tadi, kami melanjutkan perjalanan dengan banyak tikungan dan persimpangan jalan. Kami mengikuti jalan yang agak lebar, sampai di pertigaan lagi ada pemakaman umum dan kami berhenti disitu karena ruas jalannya sama yang membuat kami bingung. Dan kami mencari warga setempat untuk kami tanyai, belum juga menemukan warga setempat. Salah satu dari temanku melihat plakat bertuliskan “Jurang Nganten”. Tulisan yang kecil dan letaknya sulit dijangkau oleh mata. Dari pertigaan makam tadi kami ambil arah ke kiri, jalan masih beraspal bagus dan mulus. Kira-kira 1 KM dari pertigaan makam ruas jalan sudah mulai tak beraspal. Hanya tanah yang licin dan batu-batuan kecil berserekan karena terbawa air hujan. Baru saja meninggalkan jalan aspal, salah satu ban motor dari temanku bocor.
Air Terjun Jurang Nganten Tanjung Pakis Aji Jepara
Menunggu saat ban bocor 
Akhirnya temanku turun lagi ke arah pedesaan lagi untuk menambalkan ban motor. Kami menunngu di atas sambil menikmati udara pegunungan yang sejuk di pagi itu sekitar pukul 09.20 WIB. Kira-kira 30 menit lebih menunggu temanku yang menambalkan ban motornya, akhirnya dia nampak dari kejahuan mendekati kami. Inilah salah satu pelajaran berharga ketika kita berpergian secara kelompok, akan timbul rasa kekompakan dan melatih kesabaran menunggu teman yang lainnya saat dalam kondisi kesusahan (ban bocor). Dari sini kami sudah jarang menemukan orang yang naik ke arah Air Terjun Jurang Nganten, berbekal rasa penasaran kami dengan semangat mengikuti ruas jalan yang licin dan berbatu demi mencapai Air Terjun Jurang Nganten. Jalanan yang terjalan dan menanjak membuat kami yang memboceng harus turun dari sepeda motor yang kami kendarai.
Air Terjun Jurang Nganten Tanjung Pakis Aji Jepara
Jalan biar sehat 
Diatas ada satupun plakat petunjuk arah menuju lokasi Air Terjun Jurang Nganten. Kami berharap bertemu dengan penduduk yang sedang keadang atau ynag sedang mencari rumput, tapi hasilnya nihil. Tak sampai 15 menit dari tempat ban bocor kami tadi kami bertemu seorang bapak dari arah berlawanan. Ternyata jalan ini menghubungkan 2 desa yaitu desa Plajan dan desa Tanjung. Planjan yang terkenal dengan obyek wisata “Gong Perdamain” dan Tanjung yang terkenal dengan Air Terjun Jurang Nganten. Setelah bertanya dengan bapak tersebut, ternyata kami sudah kebablasan dan harus memutar arah turun kebawah. Tanpa sepengetahuan kami, ternyata ada rombongan bermotor yang mengikuti kami untuk menuju ke tempat yang sama. Akhirnya kami memutuskan untuk turun lagi. Tidak nampak di pegunungan karena rombongan di belakang kami jumlahnya banyak, jadi seperti konvoi kampanye, hehehe.  
 
Air Terjun Jurang Nganten Tanjung Pakis Aji Jepara
Rombongan dari luar kota
Kami turun dan bertemu seorang bapak yang sedang mengambil rumput, diberitahu bahwa jalan menuju Air Terjun Jurang Nganten tersebut ada dua jalur yaitu lewat bawah dan lewat atas. Karena pada waktu itu langit mulai diselimuti mendung hitam pertanda akan turun hujan, dari teman kami ada mengajak pulang karena pertimbangan jalan yang licin jika turun hujan nanti. Tetapi karena tekad kami ingin mencapai Air Terjun Jurang Nganten kamipun tetap melanjutkan perjalanan. Kami memilih jalur atas karena menurut warga, jalur atas ada penitipan motornya. Sesampainya kami di tempat parkir, ternyata tidak ada satupun petugas parkir disitu. Dari tempat parkir masih jalan lagi menuruni lembah yang licin karena sudah mulai gerimis.
Air Terjun Jurang Nganten Tanjung Pakis Aji Jepara
Akar dan bebatuan jadi pegangan

Sampai lembah terdengar gremicik suara air jatuh, ternyata Air Terjun Jurang Nganten sumber airnya dari sungai kecil diatas tebing. Sampai sungai kecil itu kami harus menuruni tebing  terjal berbatu yang licin akibat grimis. Harus ekstra hati-hati dalam menuruni tebing ini, karena tidak ada penghalang atau pembatas jurangnya. Kami hanya berpegangan pada bebatuan dan akar pohon besar yang menempel tebing.

Dengan susah payah dan tersesat akhirnya kami dapat menikmati keindahan yang tersembunyi yaitu Air Terjun Jurang Nganten Pakis Aji Jepara. 
Air Terjun Jurang Nganten Tanjung Pakis Aji Jepara
Akhirnya mandi di Air Terjun 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar