|
Puncak Kebun Buah Mangunan |
Setelah
sebelumnya tidak jadi melihat sunrise di kebun buah mangunan pada hari ketiga
selama aku berada di kota gudeg. Pagi ini Sabtu 27 Februari 2016 akhirnya aku
bisa melihat sunrise di kebun buah mangunan yang begitu Wow. Kedatanganku ke
Jogja kali ini tidak terencana sama sekali. Karena ada acara kantor yang
mengharuskanku untuk ikut ke Jogja. Setelah usai acara kantor, siang hari itu
kamis 25 Februari 2016 aku memutuskan untuk bermalam di kota ini. Karena masih
banyak teman-teman kuliahku yang berdomisili di kota Pelajar, sebutan kota ini.
Siang itu aku mencoba menghubungi sahabatku, Ihsan namanya memberi kabar bahwa
aku sedang di Jogja. Meminta agar bisa dijemput dan menginap di rumahnya. Dan
gayung bersabut, aku pun dijemput Ihsan di kawasan Universitas Gajah Mada
(UGM). Tak lama kemudian Ihsan datang dengan mengendarai mobil dan menghampiri
ku.
|
Salah Satu Sudut Perpustakaan Pusat UGM |
“Alhamdulillah”
Ucapku saat melihat Ihsan datang menghampiriku. Setelah naik mobil yang
dikendarai oleh Ihsan, kami langsung menuju kediamannya di Banguntapan Bantul
dekat dengan kota Gede Jogjakarta yang terkenal dengan kerajinan peraknya.
Tujuanku memang saat itu kerumah Ihsan karena sekalian menjenguk adik bayi.
Buah hatinya Ihsan dan sang istri yang pertama selama 1,5 tahun umur pernikahan
mereka. Sesampainya di rumah Ihsan aku diajak mengantarkan nasi kotak, saat itu
sedang ada acara aqiqah anaknya. Berkeliling kota Bantul dan sekitaran
Jogjakarta mengantarkan nasi kotak untuk dibagikan kesanak saudaranya. Aku
sangat menikmati perjalanan kala itu, sambil mengingat-ingat kenangan masa-masa
kuliah di kota ini. Wow, ternyata Jogja tak ada matinya. Tak henti-hentinya aku
kagum dengan kota ini, setiap sudut kota memiliki keunikan tersendiri dengan
kota-kota lain.
Tugas
mengantar nasi kotak sudah selesai dan beristirahat sambil menunggu waktu solat
magrib. Beberapa kali handphone mulai berdering, ternyata pemberitahuan di grup
whatsapp teman-teman kuliahku dulu. Mereka ternyata mengetahui keberadaanku di
Jogja, beberapa dari mereka mengajak ngumpul bareng di rumah shohibul khajat.
Malam itu kita ngobrol tak tahu arahnya, yang penting gembira, hehehe. Tak
terasa waktu sudah larut malam, dan mereka pulang ke rumah masing-masing aku
pun beristirahat. Karena besuk paginya aku ingin melihat sunrise di kebun buah
mangunan Imogiri. Dan ekpektsiku berbeda dengan kenyataan, aku bangun kesiangan
hingga tak memungkinkan untuk melihat keindahan sunrise. Sudahlah kita lupakan
sejenak keindahan sunrise di kebun buah mangunan Imogiri Bantul. Sore harinya
aku dan temanku Ahyar namanya memutuskan untuk pergi ke Embung Ngalnggeran yang
terletak di perbukitan Pathuk Gunung Kidul. Ceritaku tentang Embung Nglanggeran
aku bahas di tulisanku lainnya. Ku habiskan senja di Embung Nglanggeran pada
hari kedua di kota Jogja.
|
Puncak Kebun Buah Mangunan |
Sore
berganti malam, aku dan Ahyar menuju Imogiri untuk menginap di rumah Subhan,
teman-teman menyapanya dengan sebutan Ikan. Ntah dari mana pertama kali sebutan
Ikan menjadi sapaan teman-teman sampai saat ini. Malam itu kami menginap di
rumah Ikan karena sudah janji akan menginap di rumahnya. Dan jarak menuju kebun
Buah Mangunan relatif lebih dekat ketimbang dari rumah Iksan. Kami mulai
perjalanan kurang lebih pukul 5.15 pagi waktu Imogiri. Kami bertiga menuju ke
Kebun Buah Mangunan dengan mengendarai sepeda motor. Jalanan sekitar Imogiri
pagi itu masih terlihat gelap karena agak mendung. Ada perasaan khawatir jika
sunrise tidak terlihat pagi itu. Belokan demi belokan tajam mengiringi
perjalanan menuju kebun buah mangunan. Minimnya penerangan jalan dapat
tertutupi dengan jalan aspal yang mulus dan marka jalan yang masih terlihat
bagus. Sekitar lima belas menit perjalanan, akhirnya kami sampai di pintu masuk
kebun buah mangunan Imogiri Bantul. Dengan membayar Rp.5.000 untuk satu orang
masuk ke lokasi kebun buah mangunan.
|
Pintu Masuk Kebun Buah Mangunan |
|
Ini Baru WOW |
|
Sang Surya mulai muncul |
Di
area Kebun Buah Mangunan sudah banyak pengunjung pagi itu, nampaknya ada
kegiatan perkemahan. Memang tempat ini juga menyediakan lokasi untuk kegiatan
perkemahan, baik umum maupun instansi. Untuk melihat sunrise, dari lokasi
perkemahan masih jalan lagi sekitar 300 meter menuju lokasi puncak kebun buah
mangunan. Atau menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dapat menuju
lokasi, disediakan tempat parkir yang cukup luas. Beberapa warung menjajakan
dagangannya tertata rapi menuju puncak.
|
Berdiri di atas Kabut |
|
Sunrise yang WOW |
Tenyata
sudah banyak orang di puncak kebun buah mangunan. Ada yang datang dengan rombongan besar atau hanya sekeluarga, ada
juga yang berdua dengan pasangannya. Pagi itu mendung masih menutupi langit,
para pengunjung sibuk dengan kameranya masing-masing. Sambil menunggu sunrise
keluar dari sebelah timur, aku beberapa kali mengabadikan momen dengan
handphone kesayanganku. Nampak kabut tebal di bawah puncak, layaknya negeri di
atas awan. Akhirnya sunrise yang ditunggu-tunggu muncul dengan begitu indah.
Maha karya yang begitu mempesona, tak ada yang dapat menandingi lukisanNya.
Kita akan terlihat begitu kecil dihadapan Allah SWT, tetap menjaga alam yang
indah ini yang guys. Puas menikmati sunrise kami beranjak dari puncak kebun
buah mangunan menuju hutan pinus. Jaraknya hanya sepuluh menit jika mengendarai
kendaraan bermotor.
Belum ada tanggapan untuk "Sunrise di Kebun Buah Mangunan"
Posting Komentar